PENGAKUAN

"Resah"
semuanya tiada jawab.
sepi dan remang kian menjerat
terbuailah mimpi dalam senyap
hatipun luruh dengan sarat.
lunglai tambah menjuntai
kekosongan menjalar setiap langkah
kepalsuan membayangi jerit hati
sunyi menyelimuti geriap mata
resah berdetak dalam dada.

Pengakuanku...

Sejenak aku duduk terdengar nyanyian ceria, hatiku bergerak...
dingin tak terasa menyelimuti, sementara angin berhembus tipisss
kadang bergejolak, kadang diam.
dalam nuraniku, sepipun muncul menemani. tak terasa seluruh tubuhku terbalut oleh anganku yang kosong o o o
aku berteriak, tapi tak terdengar oleh     

 l      a      n      g      i       t

aku menjerit sekuat jiwa tapi malang, semuanya membisu tiada jawab. aku terpaku dalam mimpi dan anganku.
ada sesuatu di bathok kepalaku yang ingin keluar memijit kehendakku,
tapi, aku tak mengerti pintu mana yang terbuka tuk melepuhkan semuanya!

sore itu sungguh terlalu aku berdansa ria dengan iblis yang setia,
Duh Gusti...
do'aku tiap hari tak kuasa mengusir rayuan gombalnya yang setiap saat ku lontarkan, tapi sia-sia belaka
aku...
aku...,

ber D U S T A A A

dari sini ku mulai menekuni langkah yang sekian lama goyah oleh angin-angin jalan dan tajamnya batu cadas.
tak mau lagi kehilangan diriMU walau sesaat. kan ku bangun pondok di bilik tengah untuk mengintip firmanMu. 
disaat aku terlena dan terjaga, kan ku nyalakan api bakti sebagai persembahan kepadaMu yang hakiki. 
karena hanya Engkau yang ku miliki di dunia ini.
o,...
Engkau segala-galanya!
butir butir darah menyentak kala sepi...
hanya : ampunanMu yang selalu ku cari di sela hidup ini.


#curhat


Comments