Hai...Hai...Hai...
Banyak yang ingin ku cari malam ini,
Pertama adalah kamu...iya kamu ☺
Entah sebenarnya 'kamu' itu siapa atau bahkan apa!?
"DUA PULUH DUA TAHUN"
Membahas mengenai umur serasa menakutkan, iyalah karena apa? Menjadi tua itu menakutkan, sebagian orang sih bilang begitu.
Sebagai contohnya, saya sendiri dengan usia yang tidak bisa dibilang remaja lagi yaitu sudah pada tahap dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Hurlock (1986) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara umum, mereka tergolong dewasa awal ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.
Usia 22 tahun adalah usia di mana kamu sudah bukan lagi anak remaja yang harus mengandalkan orang tua. Tapi di usia ini juga kamu akan merasakan bahwa jadi orang dewasa sama sekali bukan hal yang gampang. Makanya, 22 tahun adalah usia dimana kamu akan mengalami tantangan terberat dalam hidupmu. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul di usia ini. Salah satunya adalah, "Apa yang sudah kamu lakukan? Banyak dari sekian kita mengalami tantangan ini.
"IM SO MUCH BETTER THAN ALL OF YOU ALL", Kalimat sombong yang sering terucap dri mulut dan dilakukan oleh para dewasa awal. Ini adalah kesalahan yang sering terucap dan yang sering dilakukan. menganggap bahwa orang lain yang berada disampingnya tidak ada yang bisa menandingi kebenarannya. Dengan kata lain yaitu bahwa apa-apa yang mereka (dewasa awal) Katakan benar menurut mereka, tanpa ingin tahu dan mengabaikan kritik dan saran dari orang di sekelilingnya. Mungkin ini sering terjadi di sebagian dari kita.
Tugas berat menjadi bahan pikiran yang sampai² bikin orang insomnia untuk memecahkan hal yang bertanda kutip "PP". btw... Kita membahas dengan menyebutnya sebagai PP bukan PR, ya karna jika hal pikiran, perasaan atau bahkan angan² susah untuk dikaitkan menjadi sebutan 'PR' 😁 Bukan Tugas dari guru yang disuruh menjawab dan mencari jawaban di rumah. Tetapi hal mencari jawaban atas pemikiran yang dipikirkan sampai larut malam itu. Mengertilah !?
Seyogyanya dengan puluh tahun usia kita, harusnya lebih bisa berpikir secara logis. Logis dalam tanda kutip bisa mempertanggung jawabkan kebenaran yang menurutmu benar dan jelas adanya. Tidak saling salah dan menyalahkan, jelas itu namanya pembelaan diri atas kebenaran yang hanya dirinya yang membenarkan. kritik, saran, masukan atau bahkan pujian adalah pembangkit sistem kerja tubuh kita menjadi kerangka energic. Tidak semata hanya ingin dipuji atau menyombongkan diri. Ternyata energic butuh asupan dari berbagai pihak yaitu beberapa hal sudah tersebut diatas.
Tugas berat di usia dua puluh dua tahun adalah pertama, kamu dalam arti kita, bukan lagi anak kecil yang suka merengek kalau tidak diturutin apa maunya, namun dituntut untuk bersikap layaknya orang dewasa sebanyak apapun tantangan ataupun masalah yang kamu hadapi. Begini deh... Kamu lagi kepengen ataupun pendapatmu tidak di respon bahkan tidak ada feedback dari yang kamu ajak ngobrol nih misalnya, terus kamu ngerengkek tiba-tiba, cemberut, galau dan ujung-ujungnya nangis di bawah bantal. Waw... Saya katakan bahwa kamu orang terhebat dan pemberani sampai-sampai urat malumu tak terjembatani lagi. Jika hasilnya pun tetap sama seperti itu, pertanyaannya... Sudah sampai tahap mana kamu berpikir atau masih tetapkah kamu stay pada pola pikir yang terlalu sempit itu???
Kedua, di usia 22 tahun bukan lagi anak kecil, tapi banyak tuntutan yang menuntunmu untuk bersikap layaknya orang dewasa sebanyak apapun tantangan yang kamu hadapi. banyak tanggung jawab yang harus dipedulikan. Bukan tanggung jawab hanya pada diri, tapi orang tua, sekelilingmu, karirmu atau bahkan pasanganmu. bagaimana seharusnya bersikap pada mereka, kegiatanmu dan dirimu sendiri. Dengan cara apa? Dengan cara menyalurkan emosi yang ada pada dirimu sendiri dengan baik. Karena, Emosi itu tidak bisa dibunuh tapi disalurkan dengan baik (Dalam Buku Nafsiologi).
Untuk yang terakhir terima kasihku di umur 22 tahun ini, rasa sedih, suka, duka, gembira, bahagia dan rumit sudah menyelimuti kehidupanku dengan rasa hidup yang penuh warna. dari situ pengalaman melangkah ke tahap berikutnya semakin menguat karna tantanganmu (22) sudah mempercayaiku untuk bisa melangkah, selangkah lebih maju untuk tantangan hebat berikutnya. Dan aku siap untuk tetap tegap walau kadang mata sayuku merunduk. pesan ini kusampaikan bukan hanya untuk diriku, namun untuk kalian para pembaca yang budiman 🌺
Comments