Bayang yang menjelma lukisan rupa,
Sekarang menjadi nyata.
Apakah anganku sirna,
Atau sudah melupa?
Karna kau tak ada.
(Catatku, April 2018)
Aku ingin berkata namun tidak dengan ucapan nyata, tapi dengan aksara kata. Bukan ku tak berani menghadapmu untuk berkata, tapi karna aksara kataku lebih bermakna dari pada kehadiranku yang kau anggap hanya bayangan buta. Sesekali aku ingin berkelana untuk melihat betapa berharga ku bisa kembali bersama, namun anganku sirna kemudian menghilang karna terbawa gelombang. Kataku, "Bolehkah aku merindu akan wajahmu?".
°°
Tetiba hujan di sore itu mengetuk jendela kamarku, mengajakku untuk berkelana keluar dari dalam kamarku... Hujan di sore itu bukan hanya menyapaku, bahkan mengguyur tubuhku, Hingga... Anganku tentangmu hilang terguyur olehnya (hujan).
Malam tiba... Aku kembali merindu akan dirimu yang kini tak di samping ku, sungguh hujan di sore itu menentang mengembalikan anganku tentangmu. (Catatku, April 2018)
°°
Sempat ku memuja tapi berujung kecewa, apakah ini yang dinamakan cinta? Entahlah...
Sebenarnya apa itu Cinta? Banyak definisi cinta, namun seringkali orang mendefinisikan cinta dengan obsesi kepemilikan, sehingga mereka lupa bahwa perasaan itu timbul ketika Sang Maha Cinta memberinya (rasa cinta) sebagai ujian. Beberapa pertanyaan sulit terjawab karna perasaan. Seberapa kuat kamu menghadapi ujian perasaan ini?
Jujur, aku tak mampu untuk ini, tapi aku sadar seringkali ku menodai anugerah yang berupa perasaan ini dengan egoku yang meninggi. Sungguh luar biasa kecemburuanMu Tuhan...
°°
Ya... Sejatinya manusia diciptakan untuk saling berpasangan, namun bagaimana mengungkapkan ketika hati ini terus begitu terintimidasi untuk segera bergerak melepaskan perasaan kepada orang yang tepat. Orang yang kita anggap tepat untuk kita, terkadang belum tepat dimataNya. sungguh luka hati ini, ketika rasa hati telah tersampaikan, namun Sang Maha Cinta tak lagi tersenyum akan hal ini. Pertanyaannya, benarkah indah pada waktunya akan kembali ada menyambut kebersamaan dalam menata hati antara dua orang yang saling mencinta?
°°
Terkadang begini ketika seorang wanita telah kecewa, "Bukan soal pendaman rasa yang tak terungkap atau bahkan tersampaikan, Tapi ini soal harapan dan kepastian. Tidak akan ada wanita yang berpredikat "baper" kecuali ketika ada seorang "pria" yang menyentuh dengan sentuhan rayuan tanpa ada keraguan". Salah banyak kata yang akan terucap dari mulut seorang wanita ketika dirinya (wanita) merasa tersakiti. Terkadang ini adalah Sebuah misi konyol yang terumbar dalam ketidakpastian.
Kecewa,
Sedih,
Tangis,
Pilu,
Semua menyatu.
Karna bujuk rayumu "pria" sudah tak mampu untuk memintaku "wanita", kembali padamu "pria".
namun, jika sebaliknya kedua-duanya merasa tersakiti lalu siapa yang telah menyakiti hati kedua-duanya?
°°
Sampai akhirnya pun mereka berdua (pria-wanita) akan menyerah dengan titik dalam kata yaitu Doa. Berharap aku dan kamu segera bersatu dititik temu. Melepas dalamnya rindu, dalam ikatan halal kita bersatu.
Terima kasih untuk kata temu yang sampai saat ini belum aku temukan dan entah itu kapan???
Comments